SWAMEDIKASI PENGGUNAAN OBAT MAAG PADA PENYAKIT HIPERACIDITAS SELF-MEDICATION OF USE OF GERD IN HYPERACIDITY DISEASE

Main Article Content

Aan Kunaedi
Oktavia Dwi Chahyani
Popi Sri Wahyuni
Putri Anggraeni
Riandika Dzikri Mu'tashim
Saeful Ghozi

Abstract

Dispepsia adalah gangguan sindrom simtomatik yang ada di masyarakat yang ditandai dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan di epigastrium (pada ulu hati). Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa pola makan dan lingkungan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pencernaan. Gejala yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan antara lain mual, muntah, kembung, kembung, dan nyeri pada ulu hati. Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015, kasus gangguan pencernaan di Indonesia adalah sebagai berikut: Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 53,5%, Pontianak 31,2%. tingkat kegagalan ditunjukkan. , Medan 9,6n Aceh mencapai 31,7%. Tingkat kasus ini bisa meningkat setiap tahunnya (Zakiyah et al., 2021) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara swamedikasi obat maag pada pasien penderita hiperaciditas. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif atau literatur review. Studi literatur dilakukan secara online dengan penelusuran jurnal atau artikel melalui google scholar. Lalu dilakukannya pemilihan jurnal atau artikel sehingga didapatkan jurnal yang relevan. Pada penderita dispepsia masyarakat biasanya melakukan swamedikasi, obat yang sering digunakan adalah antasida, sukralfat, omeprazole, domperidone, dan lansoprazole. Terdapat juga terapi non farmakologi yang bisa dilakukan seperti mengurangi stress, mengatur pola hidup sehat, terapi hangat atau dingin pada bagian perut, dan menggunakan aromaterapi.


 

Article Details

Section
Articles