IDENTIFIKASI METAMPIRON DALAM SEDIAAN JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI MAJALENGKA DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) IDENTIFICATION OF METHAMPYRONE IN THE SUPPLY OF RHEUMATIC HERB MEDICINES IN MAJALENGKA USING THIN LAYER CHROMATOGRAPHY

Main Article Content

Lela Sulastri
Sulistioriny Indriaty
Arief Syarifudin

Abstract

Obat tradisional adalah ramuan atau bahan-bahan yang berupa bahan tanaman, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan (galenic), atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang
secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat . Obat-obatan kimia yang ditambahkan oleh produsen
jamu dengan maksud untuk meningkatkan khasiat jamu agar jamu memberikan efek yang
lebih instan, sehingga jamu menjadi berbahaya. BPOM banyak menemukan jamu yang
mengandung bahan kimia obat-obatan seperti cyproheptadine hidroklorida, indometasin,
sibutramine klorida, bisacodyl, sildenafil sitrat, allopurinol, fenilbutazon, metampiron,
piroxicam, paracetamol, atau deksametason. Bahan kimia obat itu diatur dalam BPOM 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada bahan kimia obat metampiron dalam
jamu pegal linu yang beredar di Majalengka. Identifikasi menggunakan kromatografi lapis
tipis. Penelitian ini untuk mendeskripsikan ada atau tidaknya bahan kimia obat metampiron
dalam jamu pegal linu yang dijual di Majalengka. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan fase gerak etil asetat: metanol:
amonia (85: 10: 5) dan fase diam silika gel GF 254. Hasil berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dengan lima sampel jamu pegal linu, tiga sampel positif mengandung metampiron
yaitu sampel I dengan Rf A = 0,53, Rf B = 0,51, Rf C = 0,54; sampel II dengan Rf A = 0,54,
Rf B = 0,53, Rf C = 0,51; sampel III dengan Rf A = 0,54, Rf B = 0,51, Rf C = 0,50, Rf
ketiga sampel dengan selisih dari larutan B tidak lebih dari 10%, sedangkan dua sampel
negatif mengandung metampiron yaitu sampel IV tidak ada bercak dari larutan A, Rf B =
0,43, Rf C = 0,41, dan sampel V tidak ada bercak dari larutan A, Rf B = 0,36, Rf C = 0,34.
Dua sampel negatif karena tidak ada bercak dari larutan A. Berdasarkan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa tiga sampel jamu pegal linu positif mengandung metampiron
Kata kunci : Metampiron, jamu pegal linu, kromatografi lapis tipis

Article Details

Section
Articles